PENGERTIAN DAN FUNGSI ORNAMEN
Oleh. Misbah
Dikutip
dari buku :
Judul : Ornamen Nusantara (Kajian
Khusus tentang Ornamen Indonesia)
Pengarang : Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd. Seni
Penerbit : Dahara Prize Semarang Jawa Tengah
Kata
ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang berarti kata tersebut
berarti menghiasi. Menurut Gustami (1980) ornamen adalah komponen produk
seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Jadi,
berdasarkan pengertian itu, ornamen meruakan penerapan hiasan pada suatu
produk. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya
adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihiasi. Benda produk
tadi mungkin sudah indah, tetapi setelah ditambahkan ornamen padanya diharapkan
menjadikannya semakin indah.
Kehadiran
sebuah ornamen tidak semata sebagai pengisi bagian kosong dan tanpa arti,
lebih-lebih karya-karya ornamen masa lalu. Bermacam bentuk ornamen sesungguhnya
memiliki beberapa fungsi, yakni :
- Fungsi murni estetis,
- Fungsi simbolis,
- Fungsi teknis konstruktif
Fungsi murni estetis,
merupakan fungsi ornamen untuk memperindah penampilan bentuk produk yang
dihiasi sehingga menjadi sebuah karya seni. Fungsi ornamen yang demikian itu
tampak jelas pada produk-produk keramik, batik, tenun, anyam, perhiasan,
senjata tradisional, peralatan rumah tangga, serta kriya kulit dan kayu yang
banyak menekankan nilai estetisnya pada ornamen-ornamen yang diterapkannya.
Fungsi simbolis,
pada umumnya dijumpai pada produk-produk benda upacara atau benda-benda pusaka
dan bersifat keagamaan atau kepercayaan, menyertai nilai estetisnya. Ornamen
yang menggunakan motif kala, biawak, naga, burung atau garuda misalnya,
pada gerbang candi merupakan gambaran muka raksasa atau banaspati sebagai
simbol penolak bala. Biawak sebagai motif ornamen dimaksudkan sebagai
penjelmaan roh nenek moyang, naga sebagai lambang dunia bawah dan burung
dipandang sebagai gambaran roh terbang menuju surga serta simbol dunia atas.
Pada gerbang Kemagangan di kompleks keraton Yogyakarta, misalnya, terdapat
motif hias berbentuk dua ekor naga yang saling berbelitan bagian ekornya.
Ornamen tersebut selain sebagai tanda titimangsa berdirinya keraton,
juga merupakan simbol bersatunya raja dengan rakyat yang selaras dengan konsep manunggaling
kawula-gusti dalam kepercayaan Jawa.
Fungsi
teknis konstruktif, yang secara struktural berarti
ornamen dapat digunakan sebagai penyangga, menopang, menghubungkan atau
memperkokoh konstruksi. Tiang, talang air dan bumbungan atap ada kalanya
didesain dalam bentuk ornamen, yang tidak saja memperindah penampilan karena
fungsi hiasnya, melainkan juga berfungsi konstruksi. Adanya fungsi teknis
konstruktif sebuah ornamen terkait erat dengan produk yang dihiasinya. Artinya,
jika ornamen itu dibuang maka berarti pula tak ada produk yang bersangkutan.
GLOSARIUM
Titimangsa : saat yang tepat, waktu
yang bertanda
DAFTAR
PUSTAKA
Gustami,
1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. STSRI Yogyakarta
Terimakasih tulisannya banyak membantu untuk saya tentang pengertian ornamen
BalasHapusTerima kasih ....bisa +ilmu ....
BalasHapusTerima kasih atas tulisannya yg membahas tentang Motif dan Ornamen, sehingga dpt membantu sy dlm penulisan Proyek Perubahan saya.
BalasHapusternyata tulisan dosen saya.... gara2 hand out dari beliau hilang saya jadi nyari2 lagi
BalasHapustambah terus kreasinya biar ilmu bertambah banyak
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusKarena ini saya bisa tahu apa sebenarnya ornament itu
sangat membantu
BalasHapusterima kasih :)
Oke makasih
BalasHapusIni cukup membantu saya dalam mengerjakan tugas sekolah saya^_^
mantap sangat membantu
BalasHapus